Sky Of Love chapter 1

Chapter 1
Pain of the Past

Judul: Sky of Love
Genre: Romance,Slice of life,Drama,a bit comedy
Author: asilversword^^
*******************

     Pagi yang cerah disambut dengan senyuman matahari dan awan yang menari-nari serta burung yang bernyanyi .. Pagi itu terdapat dua anak kecil lebih tepatnya satu anak laki-laki dan satu lagi anak perempuan sedang duduk berdua di bangku taman sekolah mereka.. Anak laki-laki yang diketahui bernama Leon sedangkan yang perempuan bernama Gizelia itu nampak sedang membicarakan sesuatu ..
"Gisel,kalau kamu sudah besar kamu mau tidak jadi pendampingku?"tanya leon. "tentu,aku akan selalu ada didekatmu"sahut Gisel. "baiklah,kau mau berjanji atas ucapanmu itu?"tanya leon lagi. "ya,aku berjanji"jawab Gisel .

     Mereka berdua hanyalah seorang anak kelas 3 Sekolah Dasar , mereeka tidak mengerti atas apa yang mereka ucapkan,mereka hanya tau tentang bermain saja mungkin .. Jadi wajar mereka mengucapkan itu karena mereka berdua sangat akrab . Gizelia atau yang biasa dipanggil Gisel adalah anak yang cantik,pandai,ramah,mudah bergaul,disenangi banyak orang ,, sementara Leonardo atau biasa yang dipanggil Leon  adalah tipikal anak yang dingin,pendiam,pintar,sukar bergaul,dan kutu buku sebenarnya Leon ini ganteng tapi tertutup oleh sifatnya yang dingin dan kaku,

bertahun-tahun pun berlalu setelah kejadian itu , tak terasa mereka berdua sudah menginjak usia remaja dan memasuki Sekolah Menengah Pertama .

****************

           Hari ini adalah hari Masa Orientasi Siswa baru di SMA Gisel dan Leon satu SMA gisel mendapat banyak kenalan baru sementara Leon seperti biasa masih saja kaku pada orang lain selain gisel dan keluarganya .. Tapi pada suatu saat semuannya berubah ..

            Di saat MOS itu Leon mendapat tugas kelompok , satu kelompok itu hanya 2 orang dan sialnya dia tidak satu kelompok dengan Gisel karna kelompok ini dipilihkan oleh kakak Osis , akhirnya dia satu kelompok dengan teman satu kelasnya yang bernama Cannisa anak cantik,cerewet,ramah,baik hati,tapi tidak sepintar gisel,dan berhasil membuat Leon nyaman berada didekatnya ..

            Semenjak MOS , karna Leon dan Gisel tidak sekelas , sekarang mereka jarang bertemu bahkan akhir-akhir ini mereka tidak berangkat bareng .. Leon lebih sering bersama Cannisa , entah apa yang dipikirkan Leon , tapi Leon ingin berada di dekat Cannisa terus tanpa memikirkan Gisel lagi .. Disisi lain Gisel sangat terpukul karena melihat Leon menjauh darinya dan lebih dekat dengan Cannisa serta melupakan janjinya dulu . Karena terlalu sering memikirkan hal itu , Gisel sekarang lebih menjadi pemurung,menyendiri dan bukan Gisel yang dulu , wajahnya pun tak seceria dulu lagi .. Sedangkan Leon sekarang juga berubah menjadi leon yang gaul,tidak kaku dan pendiam seperti dulu lagi ..

           Sore itu Gisel tidak langsung pulang kerumahnya , ia memilih untuk pergi ke danau tempat biasanya ia kesana bersama Leon dulu .. Ia hanya berniat untuk menenangkan diri dan berusaha membuang semua ingatannya terhadap Leon dan mengubur perasaannya dalam-dalam ... Gisel segera duduk di pinggir danau dengan memegang buku diarynya yang selalu dibawa nya setiap saat dimanapun dan kapanpun .. Ia terbiasa menulis diary sejak kecil .. 

Monday,29 august 2011
Dear Diary,

Aku melihatnya bersama dia lagi !
Aku tak kuat !
Aku tak bisa memendam semua ini sendirian !
Aku tak kuat tuhan !
Aku menyesal karena aku tak mengungkapkan rasa ini sejak dulu !
Aku terlalu takut untuk mengungkapkannya tuhan !
Aku butuh bantuannn Tuhan !!!
I need your help (˘ʃƪ˘)

Aku tak bisa memendam ini sendiri
Dia telah menerbangkanku terlalu jauh ..
Dia juga telah menjatuhkanku terlalu dalam ..
Dia juga telah membuatku terpuruk dan tak bisa bangkit ..
Dia juga telah memberi harapan palsu padaku ..
Dia adalah pembohong besar !!!
Aku benci dia !!
Aku benci Leon !!!!
Tuhan ,kuatkanlah hamba.

       With Love

Gizelia :(

     Kira-kira begitulah isi diary Gisel , tampak ada tinta yang luntur disana akibat air mata Gisel yang menetes .. Gisel tampak sekali terpuruk , dia seperti frustasi atau seperti orang yang kehilangan arah kendali , dia kehilangan Matahari nya yang dulu setiap hari selalu menerangi nya .. Tanpa sadar ada seseorang yang duduk disebelahnya dengan pandangan menerawang kosong ke masa yang tidak bisa ditebak oleh pikiran ..
"loe itu kayaknya orang yang kuat ya,padahal dalem loe itu rapuh banget"cerocos orang itu . seketika Gisel pun mendongakan kepalanya dan menghapus air mata yang tak mampu terbendung di kelopak matanya "loe ngapain disini dy?"tanya Gisel pada orang yang diketahui bernama Aldy yaitu temen sebangku Gisel "emangnya gaboleh ya?ini kan tempat umum yang boleh dikunjungi siapa aja , ya kan ?"ujar Aldy . "yadeh terserah loe , yang penting gue pulang dulu"jawab gisel dengan beranjak pergi dan tanpa sengaja Gisel lupa membawa buku Diarynya yang tergeletak di rerumputan pinggir danau tempatnya duduk tadi . Aldy yang baru mengetahui ada benda asing itu segera mengambilnya dan berniat mengembalikkan kepada gisel tapi melihat Gisel yang sudah tidak ada di edaran pandangannya ... Saat itu Aldy memasukan diary itu ke dalam tasnya ..

       Sampai dirumah Aldy segera mengerjakan Tugas dan mengambil buku di Tas sekolahnya dan ia tiba-tiba teringat tentang Diary Gisel itu , ia berniat ingin membukanya tapi sepertinya itu privasi Gisel tapi jika ia tidak membacanya ia tidak bakal tahu apa yang membuat Gisel gusar selama ini .. Akhirnya Aldy memutuskan untuk membuka buku diary berwarna Ungu muda tersebut,mula-mula di Halaman pertama buku terdapat foto Gisel dan  Leon pada saat SD duduk di danau favorit mereka . "hah,itukan Leon , ngapain dia sama Gisel ?"batin Aldy . halaman awal-awal Aldy masih tersenyum membaca nya , tapi masuk di halaman tengah ia mulai menemukan penyebab kegusaran Gisel . Disana gisel menulis "Aku tidak bisa terima Leon melupakanku begitu saja dan lebih dekat sama Cannisa tuhan .. Aku tak bisa ! Aku tak sanggup tanpa Leon !" seusai membaca bagian itu tanpa terasa Aldy menangis , ia tahu kenapa tadi Gisel menangis , pasti karna Leon sama Cannisa lagi  .. Akhirnya dia menyudahi membaca Diary Gisel dan memilih untuk tidur ..

************

         Pagi itu Gisel bangun dengan dua mata yang bengkak karna menangis semalaman , ia pun sebisa mungkin menutupi nya .. Tapi tetap saja tak bisa dan alhasil Gisel berangkat sekolah dengan wajah yang berantakan ..


        Dilain tempat Leon yang sedang menunggu Cannisa didepan rumahnya sembari menunggu Leon juga sedang memandang dua anak kecil duduk di bangku taman tak jauh dari rumah Cannisa .. Tiba-tiba ia ingat tentang Gisel "Oh ya ,akhir-akhir ini aku jarang bareng Gisel lagi"batin Leon yang terpotong karna Cannisa sudah siap untuk berangkat sekolah bersama . Cannisa naik ke motor Ninja Leon dan melingkarkan kedua tangannya ke perut Leon dan dengan jarak yang sangat dekat .

       Tak sampai 20 menit Gisel sampai di sekolah dengan mobil pribadinya , namun sampai depan gerbang sekolah ia melihat Leon sedang boncengan dengan Cannisa seraya seperti di sayat menjadi ribuan potong hati Gisel , gisel yang menggunakan mobil pribadi itu memilih untuk berhenti sejenak dan menangis sejadi-jadinya di dalam mobil .. Gisel merana karena Leon sama sekali tidak menyapa Gisel padahal jelas sekali Leon melihat Gisel , apakah semudah itu persahabatan yang hampir 10 tahun hancur gara-gara seseorang baru ?

        Gisel yang sedang nangis tiba-tiba dikagetkan dengan sosok laki-laki yang mengetuk kaca mobil nya .. spontan Gisel kaget setelah gisel sadar bahwa itu aldy , gisel segera membuka pintu dan keluar ..
"ada apa?"tanya aldy . "tidak ada apa-apa,lalu kau kenapa mengetuk kaca mobilku?"ujar gisel "aku melihat kau didalam mobil dan menutup muka , kau menangis lagi ?"tanya aldy "tidak aku tidak menangis"elak gisel "lalu kalau tidak menangis apa? meneteskan air mata? itu sama saja"ujar aldy "sudah  lupakan aku ingin masuk kelas"jawab gisel lalu berpaling dari aldy .. Hmmm cewek aneh  , tapi aku tak gentar untuk berhenti mendapatkanmu ..

      Hari ini Gisel ada pelajaran Olahraga dan sialnya berbarengan dengan kelasnya Leon dan Cannisa .. Gisel menganggap hari ini biasa saja seperti hari-hari biasanya .. Satu jam pelajaran olahraga berlangsung normal , tapi pada jam kedua ada hal yang tidak wajar .. Dan sangat tidak bisa diterima oleh Gisel .. Pada pagi hari itu , Leon menyatakan cintannya pada Cannisa didepan matanya dan seluruh anak kelas Gisel dan Leon .. Dan lebih parahnya Cannisa menerima cinta Leon dan  mereka resmi berpacaran hari itu .. PAda saat itu Gisel ingin mati saja karna tak sanggup melihat Leon orang yang begitu dicintainya sudah menjadi milik orang lain .. Rasanya hatinya hancur berkeping-keping dunia serasa runtuh .. Gisel langsung saja berlari karna tak sanggup menghadapi ini semua ... Gisel berlalri tanpa arah , sampai kakinya berhenti di suatu te,mpat yang sepi dan tak ada orang disini , halaman belakang sekolah memang salah satu tempat yang enak untuk dibuat menenangkan diri.

Rasanya gisel sudah tidak sanggup lagi berada di sekolah dan kota yang sama dengab Leon.Dia ingin pindah dari kota Bogor ini.Iya benar,dia bisa pindah ke rumah ibunya di Jogjakarta sembari menenangkan hati.Dia bisa mengejar mimpinya untuk menjadi arkeolog dengan tenang disana.Tiba-tiba gisel ingat bagaimana Leon menghibur dia saat setelah persidangan perceraian orangtua gisel.

Saat itu gisel hanya ingin ikut ayah di bogor karena tidak ingin berpisah debgan Leon.Namun,ayah dan ubu tudak pernah melarang gisek untuk tinggal bersama dengan ayah ataupun ibu.Jadi ini sudah saatnya,disaat Leon sudah tidak menjadi satu-satunya alasan gisel untuk tidak tinggal di bogor lagi.

****
Aku menekan sejunlah nomer dalam handphone ku,nomor itu sudah kuhafal diluar kepala.Ya,nomor mama.Masih ditempat yang sama di halaman belakang sekolah yang sepi dengan keteguhan hati dan memantapkan tekad aku menelpon mama.
"Halo sayang,ada apa?"
"Halo mama,apakah mama baik?"
"Ya tentu sayang,ada masalah apa?Bukankah kau sedang sekolah saat ini?"
"Ya,mama benar tapi mungkin tidak lama lagi disini"ucapku mendengus
"Oh,ada apa memangnya?"tanya mama cemas
"Mama tahu kan sebentar lagi semester ganjil berakhir dan tahun baru,aku ingin mengganti suasana.Aku....ingin pindah bersama mama.Sekolah di Jogjakarta"ujarku mantap
"Sungguh? Oh mama sudah menunggu kau mengatakan ini sayabg,memangnya ada apa? Apakah ayah melukai perasaanmu?"tanya mama
"Tiidakk ayah sangat baik kepadaku,hanya saja aku sudah merasa tidak cocok lagi dengan semuanya disini.Aku ingin mengganti semuanya.Ingun mengejar mimpiku sebagai arkeolog dengan serius tanpa hambatan apapun"tegasku,hambatan apapun apakah termasuk rasa sakit hati ku?
"Kalau itu yang kau mau mama akan ke Bogor dan mengurus kepindahan sma mu kesini sayang.Mama juga ingin merasakan sedikit suasana yang kau rasakan sejak kecil,kau tahulah untuk inspirasi baru buku mama"ceritanya
"Itu sangat bagus ma...sangat baguus"suaraku memarau
"Apakah kau sakit nak?"tanya mama
"Tidak..bahkan tidak sama sekali"yakinku
namun semakin yakin aku mencoba mengatakannya mataku semakin memburam dan turunlah air mata
"Kalau kau sakit segeralah ke dokter ya,akan kuhubungi lagi nanti ya.Sekolah lah dulu,bye,i love you!"pamit mama
"Baiklah ma,bye! i love you"jawabku
Masih dengan memegang handphone ku aku menatap ke langit.Mungkinka ada satu hal saja di langit yang masih sama saat Leon berjanji padaku? Jika tidak ada,bagaimana aku bisa percaya dan yakin bahwa janji Leon waktu itu bisa bertahan selama itu?
***
"Kau pembohong yang buruk"
Suara itu membuat gisel mengalihkan pandangannya dari langit ke sumber suara
"Apa maksudmu?"tanya gadis itu
"Kau berbohong,bahkan pada mamamu sendiru,Gizela"jawab Aldy
"Kau mendengarnya?"tanya gisel
"Bahkan hampir semuanya,dengan tidak sengaja"jelas Aldy
Gadis itu tidak melanjutkan perkataannya yang tertahan di ujung lidahnya.Ia mengadahkan kepalanya menatap langit sejenak lalu menunduk,untuk mengeluarkan semua rasa sakit itu.
"Apakah kau sungguh-sungguh pindah ke jogja?"tanya Aldy
"Hmm..iya"jawab gisel singkat
"Bagaimana bisa,kau percaya pada janji yang sudah lama,bahkan tidak ada satu hal pun yang sama sejak saat itu?"ujar gisel
"Bahkan bangku,rumput,awan,rumpu,air,dan semua yang ada disana saat itu semua telah berubah jadi kenapa aku bisa percaya bahwa ada sesuatu yang tidak berubah? Semua pasti berubah,harusnya aku menyadari semua itu. Aku benar-benar.."ungkap gisel
"hmm..."aldy tak berkata-kata
"Baiklah sekarang waktu yang pas untuk ke ruang guru"kata gisel
"untuk apa apakah nilaimu ada yang mengulang?"tanya Aldy
"Untuk meminta surah mutasi"jawab Gisel tegas

****
Aku bahkan dengan tidak sadar belum mengembalikan diarynya.Dan dia juga tidak menyadari bahwa diary tidak bersamanya.Apa yang harus aku lakukan?
"Ya pap?"jawab ku setelah mendapat telepon dari papa ku
"Kau bisa datang kesini bahkan sebelum semua dimulai"ujar papa diseberang telepon
"Itu bagus,lagipula aku ingin ada beberapa hal yang kulakukan"jawabku
"Baiklah,papa sudah mengurus semuanya.Jadi papa bisa tenang sekarang karena kau menjadi dekat dengan papa"ujar papa
"hmm"aku mendengus
Mama,aku ingin tinggal dengab papa ditempat baru papa.Apakah semua ini kebetulan? Disaat aku ingin berbicara dengan gadis yang dengan pertama kali melihatnya membuatku bergetar dan jantungku berdegup dengan kencang untuk mengucapkan selamat tinggal dan menyatakan perasaanku.Malah kenapa aku yang terkejut terbyata dia juga akan pindah ke tempat........Jogjakarta.



Lanjut chapter 2^^
happy reading minna-san
p.s:maaf kalo berantakan dan banyak typo.

Komentar